Konon kabarnya mahasiswa sekarang lebih sering terkena penyakit stress lantaran tugas yang menumpuk dan mata kuliah yang semakin kompleks. Apakah benar demikian? Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Stress dapat disebabkan oleh faktor dari dalam diri, faktor keluarga, maupun faktor lingkungan. Tuntutan pekerjaan yang tinggi, waktu yang mendesak dan tuntutan hasil yang bagus dapat pula menjadi penyebab stress. Stress sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mahasiswa, stress sangat mempengaruhi aktivitas belajar dan prestasi di kampus. Deteksi ciri-ciri mahasiswa stress berikut ini agar dapat segera dapat dilakukan penyembuhan.
Stress adalah salah satu penyebab jantung bekerja lebih keras daripada keadaan normal. Hal ini sangat mempengaruhi kestabilan emosi seseorang yang disebut dengan psikopatik.Kinerja jantung sangat berpotensi terhadap peningkatan dan penurunan tekanan darah yang terkait dengan jumlah/volume darah yang terdistribusi kejaringan tubuh terutama otak. Mahasiswa dengan emosi tidak stabil akan cenderung lebih mudah marah dan tersinggung.
2. Tidak Mampu Menangkap Materi
Stress berasal dari masalah kejiwaan sehingga seluruh pikirannya akan terporsikan dengan masalah tersebut. Aktivitas sehari-hari akan dianggap tidak penting atau sangat penting namun dilupakan. Konsentrasi dan fokus akan terabaikan karena stress. Materi yang disampaikan dosen akan lewat begitu saja diotaknya karena tidak fokus dan dianggap tidak penting.
3. Takut Bertemu Dosen
Stress akan mengakibatkan rasa percaya diri turun drastis hingga seseorang merasa minder. Rasa minder ini dapat berbentuk rasa takut ketika bertemu dengan seorang dosen. Pikirannya selalu kearah negatif dan kekhawatiran berlebih. Saat aktivitas belajar, seseorang yang mengalami stress lebih senang untuk diam menyendiri, lebih tertutup bahkan melamun.
4. Tidur Di Kelas
Seseorang yang mengalami stress tak mampu mengontrol pikirannya hingga akan terbawa sampai waktu istirahat. Ketika tiba waktu istirahat maka orang tersebut tak mampu menutup matanya hingga di pagi hari. Akibat dari kurang terlelap dan susah tidur maka berdampak pada kebugaran tubuh. Kondisi tubuh tidak fit dan kurang semangat karena masih memikirkan masalah yang dihadapinya. Tak jarang pula ia akan secara tidak sadar tertidur di kelas akibat kelelahan secara fisik dan psikologis.
5. Sering Sakit
Stress sangat mempengaruhi kinerja jantung yang dapat berdampak pada pendistribusian oksigen dalam tubuh terutama penyebarannya ke otak. Jika hal ini terjadi maka otak kekurangan oksigen dan mempengaruhi metabolisme dan kerja syaraf hingga akhirnya terjadi nyeri kepala. Selain jantung, stress juga berdampak pada sistem pernafasan atas. Sehingga dapat menyebabkan perubahan kerja kelenjar terutama kelenjar tonsil yang memjaga imunitas tubuh. Sistem endokrin yang berada pada saluran pernafasan atas akan terguncang akibat dari stress sehingga tanda dan gejala yang paling dapat dikenal yaitu munculnya pilek dan flu derta batuk-batuk.
Nah, jika Anda mengalami tanda-tanda diatas maka bisa jadi Anda sedang mengalami stress. Segera konsultasikan kondisi Anda dan permasalahan yang sedang Anda hadapi. Jangan biarkan stres berlarut agar tak mengganggu aktivitas dan prestasi Anda. Prioritaskan kegiatan Anda dan seringlah melakukan refreshing agar terhindar dari stress akibat tuntutan pekerjaan atau prestasi. Satu yang terpenting adalah rajinlah berdoa dan mohonlah agar diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi. Semoga bermanfaat.
Sumber gambar by google.com
Akuahmadjuga
ReplyDelete#akuahmadjuga
Wow
Iya, itu benar semua. Namun buat santai saja menghadapi perkuliahan dan tugas yang menumpuk, yang penting santai tapi serius.
ReplyDeleteBetul..........hadapi tantangan dengan senang....
Delete