Kolonoskopi, Deteksi Dini Kanker Usus

Kanker usus merupakan salah satu penyakit yang mengerikan jika tidak diatasi sejak dini. Bahkan, dapat berakibat fatal pada nyawa. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sebaiknya lakukan kolonoskopi, deteksi dini kanker usus. Kolonoskopi dapat mendeteksi ketidaknormalan pada usus besar hingga anus. Sehingga jika terdeteksi ketidaknormalan seperti kanker maka dapat langsung diketahui dengan lebih cepat. 


Kolonoskopi dilakukan dengan memasukkan kolonoskop atau selang yang ujungnya terdapat kamera ke dalam dubur. Dengan kamera tersebut dapat dilihat bagian dalam usus besar yang ditampilkan pada layar. Tidak hanya digunakan untuk melihat, kolonoskopi dapat juga digunakan untuk membantu mengambil sampel jaringan usus besar dan mengangkat polip atau jaringan tidak normal di dalamnya. 

Kolonoskopi biasanya juga digunakan untuk mendeteksi penyebab gejala-gejala gangguan pada usus seperti konstipasi kronis, diare atau pendarahan pada anus. Pada umumnya disarankan melakukan koloskopi jika merasakan gejala-gejala seperti berikut ini.
  • Terdapat darah pada tinja
  • Nyeri perut yang tidak tertahankan
  • Diare yang tidak kunjung sembuh
  • Adanya ketidaknormalan pada hasil CT scan usus
  • Terdapat riwayat kanker usus pada anggota keluarga
  • Mengalami anemia defisiensi besi
  • Mengalami penurunan berat badan secara drastis dan mendadak
Sebelum melakukan kolonoskopi ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menunjang keberhasilan proses ini. Agar tidak menghalangi tampilan usus besar maka, biasanya disarankan untuk mengkonsumsi obat pencahar pada malam sebelum melakukan koloskopi agar usus besar bersih. Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu mungkin akan disarankan untuk menghentikannya. Konsumsi makanan yang tidak padat dan hindari mengkonsumsi air mineral 7-8 jam sebelum proses kolonoskopi.

Hasil kolonoskopi bersifat normal jika usus tampak berwarna merah muda, tidak terdapat pendarahan, peradangan maupun kantung. Usus yang mengalami gangguan akan mengalami peradangan, berwarna merah, berkantung dan bengkak. Orang yang hasil kolonoskopinya normal, maka dianjurkan melakukan kolonoskopi lagi 10 tahun kemudian. Namun, pemeriksaan perlu dilakukan pada 3-5 tahun sekali jika ditemukan polip dengan diameter lebih besar atau jumlah lebih banyak.

Kolonoskopi adalah proses pemerikasaan yang dapat kita lakukan untuk mengetahui gangguan yang terdapat pada usus besar, terutama mendeteksi dini kanker usus yang mengerikan. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala seperti diatas maka tak ada salahnya melakukan kolonoskopi sebagai tindakan awal. 

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top