Hampir semua dari kita pasti ada kalanya berhadapan pada situasi menjadi pembicara. Bisa jadi pembicara pada lingkup RT, Kelurahan, kantor, atau ketika di sekolah. Kesan pertama yang kita dapat jika kita belum pernah melakukannya adalah grogi (nervous) dan tidak percaya diri. Tidak hanya anda, masih banyak kita yang merasakan hal demikian. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba jika anda mengalami kesan tersebut.
1. Berlatih
Dengan berlatih kita dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi. Perasaan takut, canggung, nervous akan hilang seiring dengan meningkatnya latihan kita. Berlatih tidak hanya secara teknis namun perlu juga penguasaan materi yang matang. Berikan waktu lebih untuk berlatih jika anda mengalami rasa kurang percaya diri dan nervous.
2. Analisa audiens
Ketika hendak menyampaikan materi maka sesuaikan dengan peserta yang hadir. Sesuaikan isi, bahasa dan durasi sesuai dengan peserta. Analisa dari latar belakang, profesi, jenis kelamin, usia, pendidikan, suku, budaya dan agama. Pastikan bahwa materi yang tepat untuk orang yang tepat.
3. Datang lebih awal
Datang lebih awal membuat anda tenang dan tidak tergesa-gesa. Ketenagan diri dapat membuat anda lebih berkonsentrasi dalam menyampaikan materi.
4. Berpenampilan menarik
Sesuaikan penampilan dengan acara yang akan diikuti. Penampilan yang menarik membuat anda jauh lebih percaya diri menghadapi berbagai situasi. Jika telah berada didepan audiens yakinkan diri anda bahwa anda telah berpenampilan menarik.
5. Tersenyum
Senyum bisa membuat anda lebih rileks dalam menghadapi situasi. Senyum ketulusan tentunya jangan menjadi sebuah beban. Lakukan secara mengalir senyuman itu hinggga terpancar semangat dan percaya diri anda.
6. Gunakan kerangka berpikir
Dalam menyampaikan materi jangan terpaku pada teks yang kaku. Hal ini dapat membuat jarak antara anda dan audiens. Buatlah kerangka berpikir dan jabarkanlah secara mengalir sehingga audiens merasa dekat dan mudah menerima yang anda sampaikan.
7. Fokus
Ada kalanya berbagai masalah terlintas dalam pikiran anda dan mengganggu fokus dalam menyampaikan materi. Jika ini terjadi maka konsentrasi dan kembalilah pada kerangka berpikir yang anda tulis dan fokus mengembangkan kerangka tersebut. Sampaikan pesan dan tujuan yang ingin anda sampaikan.
8. Intermezzo
Jika audiens terlihat mulai jenuh dan bosan maka saatnya anda melukan intermezzo atau selingan. Bisa berupa joke ringan atau sekedar mengolah intonasi dan volume suara anda. Ajaklah audiens berkomunikasi lewat dialog atau pertanyaan kecil. Catatannya adalah jangan sampai intermezzo mengalihkan substansi pembicaraan anda.
9. Interaktif
Interaksi dengan audiens penting dilakukan agar audiens dapat menerima materi anda lebih baik. Buatlah mereka tertawa atau berikan kesempatan kepada audiens untuk memberikan contoh dari pembicaraan anda. Berikan ilustrasi dan cerita atau mungkin dengan bantuan musik untuk lebih menarik.
10. Body Language
Berbicara didepan umum tidak hanya bermodalkan kosa kata yang menarik namun yang lebih penting adalah mempergunakan bahasa tubuh yang sesuai. Bahasa tubuh mengambil peran yang penting dalam presentasi kemudian intonasi dan diksi (pemilihan kata). Ketika audiens dapat menangkap bahasa tubuh yang anda sampaikan maka materi yang anda sampaikan menjadi lebih menarik. Efeknya audiens lebih tertarik dengan presentasi anda.
Demikian beberapa cara yang bisa dicoba apabila anda ingin menjadi pembicara yang baik. Pengalaman tentunya dapat membuat jam terbang anda lebih tinggi. Semakin anda sering mencoba maka akan semakin mudah anda taklukkan. Selamat mencoba.
0 comments:
Post a Comment