Kita tentu tahu bahwa sampah telah menjadi sumber masalah di perkotaan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tidak diimbangi dengan pengolahan sampah yang terpadu. Akibatnya, sambah tidak terkelola dengan cukup baik dan pada akhirnya mencemari lingkungan sekitar.
Cara hidup bebas sampah (zero waste) merupakan gaya hidup yang harus digalakkan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut. Cara hidup bebas sampah dimulai dengan meminimalisi pemakaian bahan-bahan yang mencemari lingkungan, semaksimal mungkin menggunakan bahan sekali pakai dan sebisa mungkin alternatif baha yang ramah lingkungan.
Harapannya, dengan mengaplikasikan cara hidup bebas sampah ini, jumlah sampah dapat diminimalkan sehingga tidak membebani pengolahan akhir. Berikut ini 8 cara hidup bebas sampah yang bisa Anda terapkan di rumah.
1. Minimalkan Penggunaan Plastik
Penggunaan plastik mungkin menjadi gaya hidup yang tidak bisa dihindari. Namun, usahakan secara maksimal mengurangi bahkan menghindari pengggunaan plastik. Mulailah dengan membawa tas kain belanja Anda sendiri. Kumpulkan dalam satu wadah barang belanjaan yang sejenis. Plastik merupakan sampah yang tidak dapat terurai. Jika dapat terurai maka butuh waktu yang amat sangat lama.
2. Jangan Sisakan Makanan
Saat ini banyak sekali kita temui sisa-sisa makanan yang menumpuk. Sisa-sisa makanan memang merupakan sampah organik yang bisa membusuk. Namun, jika tidak dikelola dapat menumpuk, membusuk dan menjadi sumber penyakit. Jika memang terpaksa memiliki sisa makanan maka sebaiknya Anda kelola sendiri untuk dibuat menjadi kompos.
3. Hindari Barang Sekali Pakai
Barang sekali pakai memang praktis dan simple. Namun, secara tidak langsung akan semakin banyak barang terbuang dan menjadi sampah. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan barang yang bisa digunakan beberapa kali pakai. Misalnya, kain atau handuk untuk mengelap sesuatu dibandingkan tissue sekali pakai. Dengan demikian, barang yang menjadi sampah dapat diminimalisir.
4. Beli Barang Second Hand
Barang second hand atau barang bekas tidak selalu berarti merendahkan harga diri. Apalagi saat ini, jual beli barang bekas semakin marak dengan munculnya beberapa aplikasi online. Setiap orang dapat saling bertukar barang yang dibutuhkan. Cara ini memungkinkan memperlambat laju permintaan terhadap produksi baru yang semakin tinggi seperti pakaian.
5. Beli Benda yang Awet
Benda-benda yang awet dan tahan lama biasanya memang memiliki harga yang lebih tinggi. Namun, tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Selain kualitas, Anda juga telah berperan untuk mengurangi potensi menghasilkan sampah dalam waktu cepat. Jika rusak pun, biasanya masih dapat diperbaiki. Benda yang murah cenderung mudah rusak dan lebih sering berakhir ke keranjang sampah lebih cepat.
6. Bekal Makan Ramah Lingkungan
Biasakan membawa bekal makan siang sendiri dari rumah. Hal ini turut mengurangi produksi sampah dari bungkus makanan jika harus membeli dari luar. Bekal makanan juga lebih ramah kantong dan ramah lingkungan karena peralatan yang digunakan cenderung dapat digunakan beberapa kali pakai.
7. Kurangi Pemakaian Kertas
Kertas digunakan hampir dalam semua aspek kehidupan. Mulai dari rumah tangga, sekolah hingga perkantoran. Berkembangnya teknologi seharusnya dapat turut menekan sampah kertas dengan memanfaatkan email, dan peralatan digital lainnya. Maksimalkan pemakaian teknologi untuk berkomunikasi, presentasi dan penyimpanan arsip Anda.
8. Daur Ulang Barang Di Rumah Anda
Daur ulang barang-barang yang masih bisa digunakan kembali di rumah Anda. Kreasikan untuk menambah nilai guna dari barang tersebut. Misalnya, penggunaan botol air minum untuk digunakan kembali, pemanfaatan botol air minum untuk pot tanaman, dan barang-barang lainnya.
Jika kita tidak mampu mengolah sampah, setidaknya meminimalkan sampah yang dihasilkan sudah turut andil dalam usaha menjaga kelestarian lingkungan.
0 comments:
Post a Comment