Pernahkah Anda membentak anak?
Seberapa seringkah Anda membentak anak?
Anak adalah makhluk kecil yang unik. Semua hal yang
dilakukan anak adalah tahapan dalam proses belajarnya. Mungkin didepan kita
anak sering terlihat nakal, susah makan, berbuat sesuatu yang aneh menurut
kita, dan lain sebagainya. Seringkali rasa khawatir mendominasi hati sehingga
kita secara sengaja atau tidak memarahi anak dengan cara membentaknya.
Padahal membentak anak, apalagi dengan berteriak sangat
mengganggu perkembangan otaknya. Menurut Dokter ahli ilmu otak dari
Neuroscience Indonesia, Amir Zuhdi, otak bekerja bukan hanya secara structural
namun juga hormonal karena ada listrik di dalamnya. Saat anak melakukan
aktivitas “belajar”, maka neuronnya menyambung, saling berdekatan, antar neuron
semakin lama semakin kuat dan sistem hormonal bekerja.
Membentak apalagi dengan berteriak, akan menciptakan
rasa ketakutan pada anak. Rasa ketakutan ini mengakibatkan produksi hormon
kortisol pada otak anak meningkat. Hormon kortisol yang terus meningkat akan
memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak. Lebih parah lagi, hal ini
mengakibatkan percepatan kematian neuron atau apoptosis.
Jika neuron pada otak anak terputus bahkan mengalami
kematian, maka hal ini bisa mengganggu proses berpikir anak. Saat proses
berpikir terganggu maka anak tidak dapat menerima informasi dengan baik, tidak
dapat mengambil keputusan, tidak mampu membuat perencanaan hingga akhirnya
mengalami krisis kepercayaan diri. Dengan kata lain, kemampuan berpikirnya akan
jauh lebih lambat sehingga anak terlihat lelet.
Nah, jadi jika anak mengalami gangguan berpikir
tersebut, bisa jadi karena kebiasaan membentak yang Anda lakukan. Anak
mengalami ketakutan dan kerusakan neuron pada otak pun terjadi. Anak mudah
sekali merasa takut karena bagian otak yang pertama kali berkembang yaitu
bagian otak yang berkaitan denga emosi, khusunya rasa takut. Oleh karena itu,
membentak anak bukan tindakan yang bijak.
Saat anak melakukan kesalahan, nakal, susah makan atau
yang lainnya, sebaiknya beritahukan dengan baik. Beri nasehat dengan pelan
sehingga tidak menimbulkan rasa takut, namun muncul rasa mengerti akan
kesalahannya. Mari jaga dan rawat anak kita dengan baik agar tercipta generasi
yang lebih baik untuk kemajuan bangsa ini.
Ya, benar sekali, sudah banyak buktinya.anak yg dibentak olh orang tua atupun saudaranya sangat menggaggu phisikolognya,ini pelajaran buat kita.
ReplyDeletebener banget ni.. ane sering di bentak2 sehinga buat ane g respect sama boakap ane
ReplyDeleteRiset ini ga terbukti buat keluarga kami...kami adalah anak2 yg sering dibentak bahkan dipukul oleh orang tua tapi kami semua 8 saudara nilai akademisnya cukup baik...
ReplyDeleteterpaksa jadi baik....hehehe
DeleteRiset ini ga terbukti buat keluarga kami...kami adalah anak2 yg sering dibentak bahkan dipukul oleh orang tua tapi kami semua 8 saudara nilai akademisnya cukup baik...
ReplyDelete