Bahaya Dibalik CC4, Narkotika Jenis Baru

Bahaya Dibalik CC4, Narkotika Jenis Baru

CC4 merupakan narkotika jenis baru yang ditemukan dari hasil penggerebekan Bareskim di LP Cipinang. CC4 adalah senyawa kimia dengan nama  ilmiah 1,2-bisN-cytisiny5ethane (dibaca: 1, 2 bis N cytisinylethane). Nama lainnya adalah ‘Cyt’. CC4 memiliki unsur hidrokarbon (CH), Nitrogen (N), dan Oksigen (O). Menurut literatur bentuk CC4 ini adalah cairan, tak berwarna (bening), tak berbau spesifik dan rasanya agak pahit. Namun, bentuk ini bisa disamarkan dalam bentuk LSD (Lysergic Acid Diethylamide) seperti lembaran perangko yang ditemukan dari hasil penggerebekan tersebut. CC4 adalah zat sintetis atau buatan karena zat ini tak tersedia di alam. Memang bisa diracik dari tumbuhan yang mengandung nikotin, namun untuk menghasilkan zat CC4 mesti melalui proses sintesa dengan zat tertentu di laboratorium.

CC4 sendiri ternyata keberadaannya telah dikenal sejak lama di Eropa Timur dan Eropa Tengah sejak 1960-an. Kemudian, CC4 mulai populer  pada tahun 2006 ketika dua ilmuwan, Etter dan Staplatom, melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya untuk menjadi CC4 sebagai obat untuk manusia. CC4 mulanya dikembangkan untuk menghilangkan kecanduan rokok dan nikotin. Namun, pada tahun 2007 seorang peneliti bernama Freedman mengatakan bahwa CC4 tak mampu mengurangi kadar nikotin pada manusia. Hal serupa juga diumumkan oleh Moore dan Singh dalam penelitian di tahun 2011.

Bahaya Dibalik CC4, Narkotika Jenis Baru
CC4 awalnya diketahui berfungsi menghilangkan zat nikotin pada hewan. Penelitian dilakukan dengan dosis 0.003 mg sampai 0,3 mg CC4, sudah mulai mengurangi zat nikotin dalam tubuh hewan. Akan tetapi, menurut Freedman, Moore dan Singh CC4 tidak dapat menjalankan fungsi yang sama pada tubuh manusia.  Hingga tahun 2015 ini, CC4 masih diteliti dan belum dinyatakan rilis sebagai obat. Maka, CC4 yang beredar adalah penyalahgunaan. Bahkan, CC4 tersebut memiliki efek samping yang berbahaya bagi manusia. Berikut ini bahaya yang dapat ditimbulkan CC4 pada manusia.
  • CC4 menyebabkan stress dan depresi berat hingga keinginan kuat untuk bunuh diri.
  • CC4 bekerja mempengaruhi susunan saraf pusat yaitu :
  • - reseptor serotonin yang menimbulkan rasa senang atau ceria. 
    - reseptor dopamine yang menimbulkan halusinasi yang sangat dominan. 
    - reseptor noreadrenaline yang menjadikan tubuh kuat, energik, tetapi berisiko ke jantung.
  • Meningkatkan kardiovaskular sehingga  tekanan darah dan curah jantung meningkat. Jika orang dewasa dapat memompa darah ke jantung sekitar 4 liter sampai 6 liter per menit, dengan curah jantung meningkat, maka darah yang mengalir ke jantung semakin besar.
Bahaya tersebut semakin mengerikan karena CC4 dapat memberi efek yang sangat besar meski dosisnya hanya sedikit. Sehingga resiko penggunaannya semakin berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Bahkan, disinyalir efeknya bisa sepuluh kali lipat lebih kuat dibandingkan satu butir ineks. Begitu berbahaya efek yang ditimbulkan maka kita harus semakin mewaspadai peredaran narkotika jenis ini. Karena kemungkinan CC4 telah menyebar juga di Asia Tenggara terutama di pusat penyebaran narkoba terbesar di ASEAN seperti Indonesia, Thailand dan Filipina.

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top