Misteri Di Balik Fenomena Déjà vu

Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami fenomena Déjà vu. Fenomena ketika kita merasa pernah mengalami suatu keadaan atau kejadian yang sepertinya pernah kita alami sebelumnya. Nah, itulah Déjà vu. Déjà vu sendiri dalam bahasa Perancis, berarti pernah melihat atau pernah merasa. Dalam bahasa Yunani, Déjà vu lebih dikenal dengan istilah paramnesia, para yang artinya sejajar dan mnimi artinya ingatan yaitu suatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya.

Penelitian tentang Déjà vu mengungkapkan bahwa  70 persen penduduk bumi pernah mengalami fenomena Déjà vu, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Hingga saat ini belum ditemukan secara pasti penyebab fenomena Déjà vu. Namun, ada beberapa pendekatan teoritis yang sudah pernah dilakukan. Salah satunya Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis yang menyatakan bahwa Déjà vu terjadi ketika seseorang secara spontan teringat kembali pada sebuah fantasi yang muncul tanpa disadari. Karena tidak disadari maka isi dari fantasi tersebut tidak dapat dicermati lebih lanjut. Seseorang yang mengalami Déjà vu hanya bisa mengingat sepintas peristiwa yang terjadi hanya beberapa detik saja.
Penelitian lain menemukan bahwa Déjà vu merupakan hasil dari kegagalan sistem listrik dalam otak, sehingga menimbulkan suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori. Penyebabnya yaitu pengaruh obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine yang bisa menimbulkan aksi hyperdopaminergic pada area mesial temporal otak. Selain itu, ada beberapa teori metafisis yang juga menjelaskan mengenai terjadinya Déjà vu,  salah satunya yaitu teori yang menyatakan bahwa Déjà vu berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa seseorang dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau.

Fenomena Déjà vu terjadi dalam beberapa bentuk, setidaknya ada 4 jenis dejavu yang pernah dialami oleh manusia, yaitu: 

Deja vu
Dejavu jenis inilah yang paling sering dan paling banyak dialami di mana seseorang merasakan suatu keadaan yang sama sebelumnya dan yakin kalau keadaan tersebut pernah terjadi di masa lampau. Fenomena ini biasanya dibarengi dengan perasaan takut, rasa familiar yang kuat dan merasa aneh. 

Deja Vecu
Perasaan seseorang yang mengalami Deja Vecu akan lebih kuat. Ingatan terhadap suatu kondisi tertentu yang dirasakannya akan lebih detail, misalnya ingat terhadap suara atau bau. 

Deja Senti
Deja Senti merupakan fenomena seseorang yang merasa pernah merasakan sesuatu. Seseorang yang mengalami Deja Senti meyakini bahwa apa yang dia rasakan saat ini pernah dirasakannya di masa lalu. 

Deja Visite
Fenomena ini lebih cenderung kepada mengingat sebuah tempat atau lokasi. Seseorang yang mengalami Deja Visite akan merasa pernah berada di suatu tempat tertentu sebelumnya, padahal tempat tersebut baru pertama kali ia kunjungi. 

Hingga kini masih banyak misteri dalam fenomena Déjà vu yang belum terpecahkan. Hal ini yang membuat fenomena sepert ini terus menjadi bahan belajar dan eksperimen manusia. Misteri yang selalu di nanti untuk di gali lebih dalam lagi.

Artikel Media Kita Lainnya :

9 comments:

  1. salah satunya saya yg sering mengalami ini,mungkin sudah lebih dari 3 kali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan banyak janal-jalan di dunia ruh gan....:)

      Delete
  2. Raga tdk akan mampu manakala tdk diistirahatkan. Saat manusia tdr ruh dlm tubuh keluar agar raga bisa istirahat kecuali satu ruh yg menunggu jasad yaitu ruh ilafi/idhofi. Sedang ruh yg lain bisa bepergian kemana saja bahkan bertemu ruh org yg sdh meninggal,pergi kesuatu tempat yg indah dll. Ketika ruh ilafi memanggilnya utk kembali kedlm tubuh, dgn cpt pula mereka akan kembali. Apabila ada ruhvyg blm pulang mk kesadaran kita tak akan sempurna. Contoh saat kita tindihan, kita sadar ditempat tdr tp tak sanggup bangun maupun teriak. Itulah ilmu hakikat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada berapa ruh ditubuh kita,mas?

      Delete
    2. Wah....dalem banget ni mas Adipati Kulon Progo... Ilmu hakikatnya mantap..

      Delete
    3. mantap mas ilmunya ane jadi sedikit tertarik , numpang copas penjelasannya mas (y)

      Delete
  3. Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :


    1. Roh Idhofi (Roh Idhofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut ”JAUHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.

    Roh ini sering disebut ”NYAWA”. Roh Idhofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idhofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup.

    Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan wujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin.

    Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini. Alamnya roh idhofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat “INSAN KAMIL”.

    2. Roh Robbani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.

    3. Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :

    • Nafsu Luwamah (aluamah)
    • Nafsu Amarah
    • Nafsu Supiyah
    • Nafsu Mulamah (Mutmainah).


    Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat.

    Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.


    4. Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap pikirannya.


    Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.

    Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.

    5. Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idhofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

    6. Roh Rohmani : Roh dibawah kekuasaan roh idhofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata ”Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. 7. Roh Jasmani : pemahaman sifat kerja roh ini sering diterapkan dalam ilmu pengobatan dikarenakan roh inilah yang mengatur seluruh sistem peredaran darah, urat syaraf pada manusia.
    Karena roh inilah kita memiliki rasa sakit, cape, segar, roh inipun memiliki nafsu amarah dan nafsu hewani nafsu inilah yang membuat kita malas, menyuakai hubungan badan, serakah, dan ingin dimengerti sendiri. salah satu tantangan seseorang mempelajari ilmu kebatinan untuk mencapai taraf supranatural yang paling utama adalah menundukan sifat roh jasmani ini dalam tubuh. karena tanpa terlebih dahulu menundukan sifat roh ini maka tidak akan mampu menguasai ilmu kebatinan tingkat tinggi yang selalu terhalang ileh rasa sakit malas dan sebagainya

    8. Roh Nabati : roh ini yang mengendalikan perkembangan pertumbuhan pada tubuh

    9. Roh Rewani : roh inilah yang menjaga tubuh kita. bila roh ini keluar dari tubuh maka kita akan tertidur.
    Dan apa bila roh ini kembali dari tubuh maka kita akan kembali terbangun. jika seseorang tertidur bermimpi dengan arwah seseorang. maka roh rewani dari orang yang bermimpilah yang menjumpainya. jadi mimpi tersebut adalah hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. pergi dan keluarnya roh rewani pun yang diatur oleh roh idhofi. begitupun degan roh yang lainya masih tetap dalam kekuasaan roh idhofi.
    Begitu kata orang-orang yang mendalami ilmu hikmah.

    ReplyDelete

Scroll to top