Surat Untuk Presiden Terpilih Indonesia 2014-2019


Selamat atas terpilihnya Bapak Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Republik Indonesia untuk periode 2014-2019. Selamat menduduki RI 1, selamat mengabdi untuk negeri. Kami yakin Bapak Presiden merupakan negarawan sejati. Kami yakin Bapak sangat paham dan mengerti konsekuensi menjadi orang nomer satu di negeri ini. Bapak rela untuk mengorbankan pikiran, tenaga, harta untuk menjadi orang terdepan untuk mengabdi bagi negeri. Sementara banyak orang menumpuk harta kekayaannya untuk merperkaya diri tanpa peduli nasib bangsa kedepannya. 

Setelah dilantik dan resmi menjadi Presiden RI, Bapak tidak hanya menjadi milik partai, tidak hanya menjadi milik koalisi, namun Bapak menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat yang telah memilih Bapak dan juga seluruh rakyat yang tidak memilih Bapak. Semuanya menjadi satu kesatuan rakyat Indonesia yang wajib Bapak persatukan kembali dalam kebhinekaan. Kami rakyat Indonesia yang telah memilih dan juga yang tidak memilih juga harus bersatu padu bekerjasama dengan Bapak Presiden untuk memajukan Bangsa Indonesia. Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. 

Bapak Presiden yang terpilih, 6 bulan sudah kami terkotak-kotak dalam pilihan kami masing-masing. Kini Presiden kami telah terpilih maka persatukan kami kembali. Bawa kami kembali kedalam kerangka kebersamaan kembali. Dalam indahnya kebersamaan dalam perbedaan. Kami bersama berjanji akan menghormati Presiden terpilih pilihan rakyat Indonesia dan bekerjasama membantu demi memajukan bangsa Indonesia.


Bapak Presiden yang terpilih, setelah Bapak dilantik maka kami ingin melihat program 100 hari Bapak dilaksanakan. Kami ingin melihat program-program yang telah bapak rancang, janji-janji yang telah Bapak ungkapkan segera dilaksanakan. Kami sebagai rakyak akan membantu dan mengawasi semaksimal yang kami mampu. Banyak problematika bangsa yang haru diseleseikan karena urgenitasnya. Maka pilihlah Menteri-menteri dan staff yang ahli dan sesuai di bidangnya. Karena sungguh banyak ahli dan profesional serta orang-orang pandai di Republik ini. Terlalu banyak prestasi yang ditorehkan anak bangsa yang belum di apresiasi. Berikan ruang pada ahlinya untuk berkreasi menjalankan program dan menyeleseikan semua persoalan bangsa. 

Salah satu yang menyebabkan terpuruknya bangsa ini karena terlalu banyak oknum-oknum yang gencar melakukan korupsi demi memperkaya diri. Korupsi menjadi bahasan dan perilaku yang tidak asing lagi. Bak budaya yang telah merajalela dimanapun berada. Penegakan hukum dan komitmen keterbukaan dari Bapak sangat kami harapkan guna memberikan contoh kepada kami tentang kejujuran. Perkuat sistem penegakan hukum dan perbaiki sistem yang ada agar menjadi lembaga yang bersih dan dapat dipercaya rakyat. Telah lama kami kehilangan kepercayaan akan lembaga-lembaga di Indonesia. Ditangan Bapaklah kami menitipkan harapan perbaikan. 


Pendidikan dan kemiskinan merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Salah satu cara mengangkat derajat manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan yang mengedepankan moralitas dan etika yang baik kemudian diikuti oleh ketrampilan dan keprofesian dalam bidang tertentu. Etika dan moral yang baik didukung oleh ketrampilan dan keahlian di bidang tertentu akan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang lebih baik sehingga kemiskinan akan teratasi. Pembangunan fasilitas pendidikan mutlak diperlukan untuk menungjang peningkatan SDM. Maka dari itu lagi-lagi transparansi publik sangat diperlukan agar dana yang telah diprioritaskan dapat mencapai hingga akar rumput. Pendidikan (moral dan keahlian) akan meningkatkan SDM sehingga meningkatkan daya saing bangsa dan berimbas pada pengentasan kemiskinan. 


Kami yakin program yang Bapak bawa untuk memperbaiki Republik ini telah sempurna. Eksekusi program menjadi kebijakan dan realita lapangan menjadi lahan pengabdian selanjutnya. Kami menunggu sepak terjang dan ketulusan pengabdian yang Bapak berikan. Sekarang saatnya memberikan aksi nyata di lapangan. Kami mendukung sepenuhnya dan siap memberikan bantuan jika dibutuhkan demi kemakmuran bersama. Kami lelah hidup dalam budaya korupsi yang memiskinkan, kami lelah hidup dalam budaya pragmatis yang tak mau mengalah, kami lelah hidup dengan ketidaktegasan hukum yang tidak mendisiplinkan. Saatnya Indonesia berubah kearah yang lebih baik. Demikian celoteh kami rakyat Indonesia. 

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top