Seringkali kita bercakap-cakap dengan menggunakan kata "OK" untuk mengiyakan atau sepakat dengan sesuatu. Selama ini kita yakini "OK" merupakan serapan dari bahasa inggris berupa "Okey". Namun, ternyata kata "OK" itu sendiri sebenarnya merupakan kepanjangan dari dua suku kata.
"OK" merupakan kepanjangan dari "All Correct". Sejarahnya, pada tahun 1839 di Kota New York dan Boston sedang banyak menggandrungi bahasa slank (bahasa gaul). Salah satunya yaitu "All Correct" dengan bahasa slanknya "Oll Korrect" yang disingkat menjadi "OK". Sebenarnya, selain itu muncul juga singkatan bahasa slank lainnya seperti, "KY" dari "Know yuse", OW dari "Oll wright", "KG" dari "Know go" dan lain sebagainya.
Diantara singkatan-singkatan bahasa slank tersebut, "OK" adalah kata yang paling lama bertahan, bahkan hingga saat ini dikarenakan beberapa hal. Yang paling menonjol adalah peristiwa di tahun 1840, saat pemilu di New York, sang kandidat yang bernama Martin Van Buren menggunakan kata "OK" sebagai slogannya. Kata ini diambil dari nama panggilan Van Buren yaitu "Old Kinderhook" yang disingkat menjadi "OK". Para pendukungnya kemudian membentuk grup dengan nama "OK Club". Sejak saat itulah kata "OK" tak pernah hilang dari peredaran.
Kata "OK" ini kemudian menyebar ke berbagai negara di belahan dunia dengan penyebutannya masing-masing. Di Indonesia kini kata "OK" dilafalkan dengan "Oke". Di Inggris ada yang dikenal dengan "okey doke' yang muncul di tahun 1932. Orang Yunani mengadopsinya menjadi "okay boys". Sedangkan di Amerika sendiri, pada tahun 1919 dikenal dengan kata "okeh" yang berasal dari orang Choctaw (orang asli Amerika di bagian tenggara). "Okeh" yang berarti "it is so" ini yang mengawali "OK" menjadi sebuah kata kerja.
Nah, "OK" merupakan kata yang paling populer dan dimengerti maksudnya oleh semua orang di belahan bumi ini dengan maksud yang sama. Dan inilah sejarah asal mulanya kata "OK" terbentuk. Bahasa slank yang mendunia yang lahir sejak tahun 1800 an hingga kini.
0 comments:
Post a Comment