Kecoak Cyborg, Tim Penyelamat Masa Depan

Bagaimana rasanya melihat kecoak? Geli atau kagum? Meskipun kita geli dengan kecoak nampaknya juga kita harus kagum akan hewan kecil yang satu ini. Kecoak menjadi inspirasi diciptakannya robot penyelamat. Kecoak nantinya berpotensi menjadi bagian tim pencarian dan penyelamat. Kecoak yang berbentuk kecil dapat menyelinap dibagian-bagian kecil akan ditingkatkan dengan pulsa listrik ke antena kecoak agar dapat mendeteksi sumber suara. Stimulasi saraf memungkinkan kecoak untuk belok kiri atau kanan dengan cara mensimulasikan kontak dengan rintangan di depan mereka. 
Alper Bozkurt dan timnya di North Carolina State University di Raleigh menciptakan "Kecoak Cyborg". Kecoak yang telah dikembangkan dengan menambahkan dua jenis audio sensing yang diikat ke kecoak Madagaskar. Audio sensing ini memiliki mikrofon dengan resolusi tinggi yang dapat mengidentifikasi  sumber suara cukup akurat. Selain itu, audio sensing lainnya memiliki array tiga mikrofon dengan posisi tepat pada sumber yang menggunakan informasi amplitudo masing-masing mikrofon.


Ternyata pengembangan kecoak seperti ini bukanlah hal baru. Bozkurt dan timnya telah bekerja sama selama 5 tahun terakhir. Tahun lalu untuk pertama kalinya royek Kickstarter yang membuat "RoboRoaches" yang tersedia secara komersial. Namun proyek kecoak cyborg Bozkurt ini berorientasi pada keadaan sebenarnya dilapangan dengan aplikasi yang lebih praktis. Harapannya kecoak cyborg dapat digunakan untuk menemukan korban bencana, misalnya orang terkubur di bawah reruntuhan pasca gempa bumi.

Tahap selanjutnya dari penelitian Bozkurt adalah untuk mengambil serangga keluar dari lab. Meskipun tidak ke medan serumit tumpukan padat puing. Setelah fase lab selesai, tim berencana untuk menggunakan kecoak cyborg yang dilengkapi dengan counter Geiger untuk mencari kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir. Kecoak cyborg dilengkapi dengan sejumlah aplikasi untuk bisa mendapatkan sensor serangga cyborg ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang berguna. Dalam 5 atau 6 tahun kedepan, Bozkurt dan timnya ingin proyek ini siap digunakan sepenuhnya utnuk reruntuhan.

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top