Masih Sering Bentak Anak? Pahami Resikonya!

Pernahkah Anda membentak anak?
Seberapa seringkah Anda membentak anak?

Anak adalah makhluk kecil yang unik. Semua hal yang dilakukan anak adalah tahapan dalam proses belajarnya. Mungkin didepan kita anak sering terlihat nakal, susah makan, berbuat sesuatu yang aneh menurut kita, dan lain sebagainya. Seringkali rasa khawatir mendominasi hati sehingga kita secara sengaja atau tidak memarahi anak dengan cara membentaknya.

Masih Sering Bentak Anak? Pahami Resikonya!

Padahal membentak anak, apalagi dengan berteriak sangat mengganggu perkembangan otaknya. Menurut Dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, Amir Zuhdi, otak bekerja bukan hanya secara structural namun juga hormonal karena ada listrik di dalamnya. Saat anak melakukan aktivitas “belajar”, maka neuronnya menyambung, saling berdekatan, antar neuron semakin lama semakin kuat dan sistem hormonal bekerja.

Membentak apalagi dengan berteriak, akan menciptakan rasa ketakutan pada anak. Rasa ketakutan ini mengakibatkan produksi hormon kortisol pada otak anak meningkat. Hormon kortisol yang terus meningkat akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak. Lebih parah lagi, hal ini mengakibatkan percepatan kematian neuron atau apoptosis.

Jika neuron pada otak anak terputus bahkan mengalami kematian, maka hal ini bisa mengganggu proses berpikir anak. Saat proses berpikir terganggu maka anak tidak dapat menerima informasi dengan baik, tidak dapat mengambil keputusan, tidak mampu membuat perencanaan hingga akhirnya mengalami krisis kepercayaan diri. Dengan kata lain, kemampuan berpikirnya akan jauh lebih lambat sehingga anak terlihat lelet.

Nah, jadi jika anak mengalami gangguan berpikir tersebut, bisa jadi karena kebiasaan membentak yang Anda lakukan. Anak mengalami ketakutan dan kerusakan neuron pada otak pun terjadi. Anak mudah sekali merasa takut karena bagian otak yang pertama kali berkembang yaitu bagian otak yang berkaitan denga emosi, khusunya rasa takut. Oleh karena itu, membentak anak bukan tindakan yang bijak.

Saat anak melakukan kesalahan, nakal, susah makan atau yang lainnya, sebaiknya beritahukan dengan baik. Beri nasehat dengan pelan sehingga tidak menimbulkan rasa takut, namun muncul rasa mengerti akan kesalahannya. Mari jaga dan rawat anak kita dengan baik agar tercipta generasi yang lebih baik untuk kemajuan bangsa ini.

Artikel Media Kita Lainnya :

5 comments:

  1. Ya, benar sekali, sudah banyak buktinya.anak yg dibentak olh orang tua atupun saudaranya sangat menggaggu phisikolognya,ini pelajaran buat kita.

    ReplyDelete
  2. bener banget ni.. ane sering di bentak2 sehinga buat ane g respect sama boakap ane

    ReplyDelete
  3. Riset ini ga terbukti buat keluarga kami...kami adalah anak2 yg sering dibentak bahkan dipukul oleh orang tua tapi kami semua 8 saudara nilai akademisnya cukup baik...

    ReplyDelete
  4. Riset ini ga terbukti buat keluarga kami...kami adalah anak2 yg sering dibentak bahkan dipukul oleh orang tua tapi kami semua 8 saudara nilai akademisnya cukup baik...

    ReplyDelete

Scroll to top