Review Debat Capres Tahap 3 : Politik Internasional Dan Ketahanan Nasional


Debat Capres Tahap III telah digelar pada tanggal 22 Juni 2014. Debat ini ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasional. Format debat capres ini hampir sama dengan debat capres tahap 2 yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni lalu. Debat putaran ketiga ini memiliki 6 segmen sama seperti sebelumnya dengan rincian sebagai berikut. Segmen pertama berupa penyampaian visi misi terkait tema, segmen kedua penajaman visi misi yang telah disampaikan, segmen ketiga pertanyaan yang sama dari moderator, segmen keempat tanya jawab masing-masing calon, segmen kelima tanya jawab dan saling memberi tanggapan masing-masing calon, segmen keenam closing statement. Debat capres tahap III ini bertemakan "Politik Internasional Dan Ketahanan Nasional".

Politik internasional merupakan salah satu kajian pokok dalam hubungan internasional. Politik internasional memiliki perbedaan dengan hubungan internasional dalam ruang lingkupnya. Hubungan internasional meliputi seluruh bentuk interaksi antar negara, termasuk organisasi non-negara. Sedangkan politik internasional terbatas hanya pada hal-hal yang berfokus pada kekuasaan yang melibatkan negara-negara berdaulat. Politik internasional merupakan studi terhadap pola tindakan negara terhadap lingkungan eksternal sebagai reaksi atas respon negara lain. Selain mencakup unsur power, kepentingan dan tindakan, politik internasional juga mencakup perhatian terhadap sistem internasional dan perilaku para pembuat keputusan dalam situasi politik. Jadi politik internasional menggambarkan hubungan dua arah, menggambarkan reaksi dan respon bukan aksi (Holsti dalam perwita & Yani, 2005: 40).

Sedangkan, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

Moderator yang ditunjuk untuk debat capres tahap III ini adalah Prof. Hikmahanto Juwana pakar hukum internasional dan juga Guru Besar dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Prof. Hikmahanto lahir di Jakarta, 23 November 1965. Dia mendapatkan gelar doktor di University of Nottingham pada tahun 1997, Memperoleh Magister di Keio University, Jepang tahun 1992 dan Sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1987. Selain itu, sejumlah nama akademisi yang merumuskan materi debat carpres tahap III ini adalah Sartika Soesilowati (Universitas Airlangga), Yanyan M. Yani (Universitas Padjadjaran), Poppy S. Winanti (Universitas Gadjah Mada), Teuku Fahrizal Syah (President University), Adriana Elisabeth (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Dewi Fortuna Anwar (LIPI), dan Evi Fitriani (UI).

Sebelum debat dimulai, banyak kalangan menilai dengan tema yang diangkat oleh KPU ini pasangan nomer 1 memiliki keuntungan karena sepak terjangnya di dunia militer tentu sangat memahami tema yang diberikan. Sebaliknya pasangan nomer 2 yang mengandalkan pengalamannya saat debat-debat sebelumnya, belum memiliki pengalaman internasional meskipun sebelum menjadi seorang walikota beliau adalah seorang pengusaha mebel dengan pasar ekspor. Namun, nampaknya persiapan materi debat inilah yang akan menjadi kekuatan dari masing-masing pasangan terutama pasangan nomer 2. Persiapan dan pembaruan data terkini menjadi hal penting yang harus dilakukan masing-masing pasangan. Karena dalam debat seharusnya ada data yang dimunculkan, peristiwa yang menjadi sorotan  kemudian dielaborasi dengan program yang menjadi solusi dan visi kedepan.

Debat capres tahap III ini sesungguhnya semakin meyakinkan kita pasangan mana yang benar-benar berkarakter sebagai seorang leader dan manajer. Untuk tahu bedanya anda bisa baca disini. Pada debat putaran III ini kembali kita melihat pasangan nomer 1 memberikan konsep dan pasangan nomer 2 lebih menekankan pada teknis. Sehingga sebenarnya karakter inilah yang memang melekat pada masing-masing pasangan. Tergantung sudut pandang kita saat ini, apakah kita membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jalan berpikir dari konsep dan mimpi-mimpi besar ataukah pemimpin dengan jalan berpikir teknis menyelesikan masalah. 

Tentu masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Tergantung karakter mana yang lebih cocok menurut anda. Menurut saya seorang pemimpin harus memiliki konsep besar tentang negara ini, sehingga lebih jelas terarah akan dijadikan seperti apa republik ini. Arah tujuan yang jelas itulah yang kemudian dibreakdown menjadi misi-misi dan kemudian disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan pola pikir semacam ini, realita yang tidak sesuai dengan arah dan tujuan ini yang disebut masalah dan harus diseleseikan agar kembali dalam jalur yang benar. Pola pikir menyeleseikan masalah secara seporadis satu per satu, selain memakan waktu yang sangat lama untuk negeri sebesar ini juga akan menimbulkan kerancuan dengan kondisi yang ada. Tidak hanya itu bahkan akan berpotensi tumpang tindih penyelesiannya jika tidak dilihat dari frame yang besar. 

Pasangan nomer 1 menjelaskan bahwa politik internasional merupakan cerminan dari kondisi dalam negeri. Ketika kondisi dalam negeri kuat, rakyat makmur sejahtera maka akan mebuat ketahanan nasional menjadi kuat. Dengan ketahanan nasional yang kuat tentu saja kita akan menjadi negara yang disegani dan dihormati dalam perpolitikan internasional. Dari visi ini jelas tergambar bahwa yang ingin dicapai dalam pemerintahan pasangan nomer 1 ini adalah memperkuat ketahanan nasional dengan memakmurkan rakyat. Karena tidak akan pernah negara disegani dalam perpolitikan internasional jika kondisi dalam negerinya masih carut marut. Fokusnya jelas, rakyat makmur->ketahanan nasional kuat->politik internasional kuat. Kemudian visi ini dijabarkan menjadi beberapa perhatian untuk menyeleseikan dan mengembalikan realita yang terjadi di negara ini kedalam jalur yang benar. 

Pasangan nomer 2 lebih menjelaskan visinya pada hal-hal teknis seperti prioritas negara dan strategi diplomasi untuk menjadikan negara yang dihormati dalam perpolitikan internasional. Dalam bidang ketahanan nasional, pasangan bomer 2 lebih menekankan pada pertahanan nasional terkait militer dan menjadi poros maritim. Inilah yang kemudian membedakan antara masing-masing pasangan. Pasangan nomer 2 terperangkap pada hal teknis yang jika kita akui hal teknis ini bukan barang baru yang menjadi sorotan. Pada era presiden sebelumnya pun melakukan hal teknis tersebut. Sehingga kita tidak bisa menangkap akan dibawa kemana negara ini secara jelas, namun yang pasti ingin dihormati. Fokusnya pada masalah per masalah tidak terlihat dari frame yang besar. 

Pada prinsipnya masing-masing capres ini memiliki karakter yang berbeda namun secara teknis memiliki pandangan yang hampir sama meskipun ada hal-hal tertentu yang berbeda. Selain dalam hal penyampaian visi secara jelas, perbedaan yang paling mencolok adalah ketika berbicara tentang tank leopard. Namun sifatnya sangat teknis sehingga dapat dikaji oleh tim ahli. Karena kita harus menyadari jika berbicara hal teknis maka saya yakin jika pasangan nomer 2 tidak memiliki latar belakang dalam bidangnya. Sebagai orang awam kita hanya ingin tahu kemana negara ini akan dibawa, akan dijadikan seperti apakah republik ini dan bagaimana pola pikir kita dalam menyeleseikan masalah yang tidak berdiri sendiri. Semoga kita menjadi pemilih yang cerdas dan selamat menentukan pilihan. 










Referensi :
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2065302/hikmahanto-juwana-terpilih-jadi-moderator-debat-capres-jilid-iii
http://simomot.com/2014/06/22/pemenang-debat-capres-iii-hari-ini/
http://polhukam.kompasiana.com/politik/2014/06/22/ringkasan-debat-capres-jokowi-vs-prabowo-22-juni-2014-668428.html?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kanawp
http://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2269962-politik-internasional/
http://khairulchaniago.wordpress.com/pengertian-arti-definisi-ketahanan-nasional-bangsa-negara-indonesia/
sumber foto
http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/photos/2014/06/22/4354/13751_medium.jpg?w=700

Artikel Media Kita Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top